Kebaya sangat identik dengan Mien Uno. Koleksi kebaya miliknya,
merupakan rancangan sejumlah desainer Indonesia. Beragam kebaya dari berbagai
daerah di Tanah Air dimilikinya. Perempuan yang akrab disapa Mien itu mengaku
sangat hobi dengan kebaya demi melestarikan budaya Indonesia. Dia juga
mengatakan, warga negara asing sangat menyukai kebaya.
Itu dibuktikan dengan buku yang berjudul ’Kebayaku’ yang jadi
koleksi di Library of Congress, Washington DC, Amerika Serikat. ”Orang asing
bukan hanya tertarik dengan kebaya tapi juga budaya Indonesia,” kata Mien juga.
Karena itu, dia berharap Kebaya jadi ikon Indonesia. Sama halnya dengan negara
lain yang terkenal dengan busana tradisionalnya.
Semisal Jepang dengan baju Kimono, Tiongkok dengan cheongsam,
Korea dengan baju hanbok, dan India dengan baju sarinya. ”Kebaya Indonesia
dapat menjadi identitas bangsa. Hingga kini dikenal hingga luar negeri,”
terangnya. Mien juga mengaku tidak hafal jumlah kebaya yang dikoleksinya.
”Semua kebaya itu asli rancangan desainer Indonesia. Bahkan ada
pula perancangnya yang sudah tiada,” ujarnya juga. Mien mengaku koleksi
busananya terbanyak dirancang oleh Ramli, Marga Alam, Edward Hutabarat, Didiet
Maulana, Chossy Latu dan banyak lagi Mien juga menginginkan agar kebaya menjadi
inspirasi banyak orang dan jadi ciri khas identitas bangsa Indonesia. ”Tampil
dengan kebaya meskipun didesain modern tidak akan meninggalkan pakem,”
ungkapnya juga.
Bercerita
sedikit tentang bukunya ’Kebayaku”, Mien mengaku dalam buku itu ada sejarah
kebaya. Kisah kebaya dari setiap generasi mulai yang tradisional hingga modern
tertulis dalam buku tersebut. Selain itu memiliki beragam kebaya, Mien juga
mengaku mengoleksi banyak kain tradisional.
Seperti
kain batik, songket, tenun yang juga dirancang secara tradisional. Berbagai
kain tradisional koleksinya itu berasal dari berbagai daerah. Seperti
Jogjakarta, Pekalongan dan Garut. Mien memang aktif sejak 1970 dalam Himpunan
Pecinta Kain Tenun dan Batik. Perempuan kelahiran Indramayu, 23 Mei 1941 itu
juga memimpin Lembaga Pendi_dikan Duta Bangsa dan Yayasan Mien Uno. Selain giat
tampil sebagai pembicara diberbagai dialog , Mien juga sukses meraih sejumlah
penghargaan.
Diantaranya Top Executive Indonesia 1993, Indonesia Women of The
Year 1995, Citra Abadi Pembangunan Nasional 1996 dan masih banyak lagi
penghargaan lainnya. (*)
Sumber: indopos. co. id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar